TOL LAUT? Inilah Turki.
Pada hari Sabtu (22/8/2015) pukul 15 waktu Istanbul, Perdana Menteri Turki yang juga adalah Ketua Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), Ahmet Davutoğlu, meresmikan Terowongan Euro-Asia yang menghubungkan daratan Asia dan Eropa.
Terowongan bawah laut (baca: selat) sepanjang 5,4 km yang menembus Selat Bosphorus yang menghubungkan benua Asia dan benua Eropa ini mulai dibangun pada 26 Februari 2011. Dan selesai dalam tempo empat setengah tahun, lebih cepat dari yang ditargetkan Oktober 2016.
Terowongan ini terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama untuk jalur kereta (Metro atau Tram), lantai kedua untuk jalur menuju Asia dan lantai ketiga untuk jalur menuju Eropa.
Ini terowongan bawah laut yang menghubungkan Asia dan Eropa yang dicita-citakan sejak zaman kekhalifahan Turki Utsmani. Tak dinyana, impian bersama peradaban ini terwujud di tahun 2015 ini di era Turki dipimpin Presiden Erdogan dan PM Ahmet Davutoğlu dari AKP (PKS nya Turki).
Inilah 'tol laut' sebenarnya. Bukan sekedar kapal di-cat tulisan 'TOL LAUT'.
Kapal Berusia 25 Tahun Di-cat tulisan "TOL LAUT", Sebuah Prestasi Kebanggaan?
Lewat 1 tahun kalender (Oktober 2014 - Oktober 2015) tak ada prestasi berarti. Yang ada malah kelesuan ekonomi, hancurnya KPK, hancurnya PSSI, melemahnya Rupiah, rendahnya serapan anggaran, APBN terancam jebol.
Jelang 1 tahun anggaran (Januari - Desember 2015), nampaknya mulai kebelet.
TOL LAUT tiba-tiba mau ditunjukkan sebagai capaian. Ide TOL LAUT bukannya ide yang buruk. Tetapi, TOL LAUT itu tidak mungkin terbentuk dalam masa kerja hanya satu tahun. Butuh sekian pelabuhan yang harus selesai pembangunannya, atau peningkatan kapasitas bongkar-muat pada pelabuhan-pelabuhan yang sudah ada. Selain itu penyiapan SDM. Butuh ribuan SDM dengan kualifikasi dan kompetensi yang tinggi terkait bidang pelabuhan, perkapalan, pelayaran, dan layanan turunan lainnya. Tidak mungkin selesai dalam masa hanya setahun.
Nge-cat tulisan TOL LAUT besar-besar di lambung kapal adalah jalan pintasnya, rupanya. Kapal-kapal yang secara rutin sudah mondar-mandir di perairan negeri ini. Beginilah kalau pencitraan sudah menjadi kebutuhan.
[Canny Watae]
***
Pelni launching KM Caraka Jaya Niaga sebagai tol laut
Satu unit kapal Tol Laut milik PT Pelayaran Nasional (Persero)/Pelni, KM Caraka Jaya Niaga III-32, Rabu (4/11/2015) dilepas perdana pelayarannya di dermaga Jamrud selatan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Kapal ini bagian dari tiga trayek dari 6 trayek “tol laut” yang dilepas bersamaan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong.
Di Surabaya, KM Caraka Jaya Niaga III-32 berusia 25 tahun merupakan buatan PT PAL Indonesia. Kapal yang beroperasi sejak tahun 90-an tersebut akan melalui rute pergi-pulang (PP) Surabaya-Tual-Fak Fak, Kaimana dan Timika Papua. Kepala Kantor Cabang PT Pelni Surabaya Presda Simangasing mengatakan, kapal yang diluncurkan bagian dari tiga kapal Tol laut yangakan ditempatkan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
http://www.lensaindonesia.com/2015/11/04/pelni-launching-km-caraka-jaya-niaga-sebagai-tol-laut.html
Posting Komentar