ads

Kisah Sopir Truk Sampah DKI di Tengah Kisruh Sampah Bantar Gebang

Kisruh sampah di TPST Bantar Gebang, Bekasi, juga berdampak pada sopir truk yang membawa sampah dari DKI Jakarta.



Akibat penumpukan dan antrean truk pada malam hari, waktu bongkar sampah di Bantar Gebang menjadi lebih lama. 

Salah satu sopir truk sampah DKI asal Tambora, Jakarta Barat, YN (30), mengatakan, waktu bongkar sampah di dalam TPST Bantar Gebang saat ini nyaris menjadi tiga kali lipat dari biasanya.

YN menengarai ini akibat digabungnya waktu operasional truk sampah dari Cileungsi menjadi malam. 

"Di dalam TPST antre untuk bongkarnya yang parah. Antre bisa sampai enam jam lebih," kata YN, di TPST Bantar Gebang, Jumat (6/11/2015).

Padahal, waktu bongkar sampah normalnya hanya dua jam. 

YN menceritakan, kemacetan parah juga terjadi akibat penumpukan truk yang hendak masuk ke dalam TPST Bantar Gebang semalam. 

"Sampai ke timbangan (sampah) semalam jam 23.30 itu sudah banyak yang antre. Saya sampai bingung mau turunin ke mana," ujar YN.

Sopir lainnya, SA (35), mengatakan hal senada. Biasanya waktu bongkar hanya dua jam. Semalam ia mengantre hingga empat jam.

"Kemarin bisa tiga sampe empat jam ke lokasi pembuangan," ujar SA.

Ia berharap pengaturan jam operasional dapat diatur dengan baik agar tidak terjadi penumpukan truk dan antrean panjang memasuki TPST. 

Sebab, perjalanan mengantar sampah saja sudah memakan waktu lama.

"Ngangkut dari Tanjung Priok lewat Tol Barat terus Narogong. Saya berharap dapat lancar seperti biasa lagi," ujar SA.




sumber | republished by Halo Unik !

Posting Komentar